Vitamin C adalah vitamin esensial yang tak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh. Vitamin ini banyak ditemukan dalam buah dan sayuran, seperti jeruk, stroberi, paprika, brokoli, dan bayam. Jika makanan tak cukup memenuhi kebutuhan harian vitamin C atau Anda ingin mendapat lebih banyak vitamin tersebut, maka mengonsumsi suplemen vitamin C menjadi solusinya. 

1. Meningkatkan kekebalan tubuh

Sudah bukan rahasia lagi jika suplemen vitamin C dipercaya bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Ini bukan tanpa alasan, sebab vitamin C dapat membantu mendorong produksi sel darah putih yang mampu melindungi tubuh terhadap infeksi. Tak hanya itu, vitamin C juga membantu sel-sel darah putih berfungsi lebih efektif sambil melindunginya dari kerusakan akibat radikal bebas. Penelitian pun menunjukkan bahwa mengonsumsi vitamin C bisa mempersingkat waktu penyembuhan luka.

2. Mengurangi risiko penyakit kronis

Kandungan antioksidan dalam suplemen vitamin C dapat memperkuat pertahanan alami tubuh. Antioksidan pun mampu melindungi sel tubuh dari molekul berbahaya yang disebut dengan radikal bebas. Ketika radikal bebas menumpuk, maka terjadilah stres oksidatif yang dapat menyebabkan berbagai penyakit kronis, seperti stroke, kanker, dan penyakit jantung. Studi menunjukkan bahwa mengonsumsi lebih banyak vitamin C dapat meningkatkan kadar antioksidan darah hingga 30% yang bisa membantu Anda terhindar dari risiko tersebut.

3. Mengendalikan tekanan darah

Tekanan darah tinggi membuat Anda lebih berisiko terkena penyakit jantung. Akan tetapi, penelitian menunjukkan jika vitamin C dapat membantu menurunkan tekanan darah meski Anda tidak memiliki tekanan darah tinggi.Analisis dari 29 penelitian pada manusia menemukan bahwa mengonsumsi suplemen vitamin C membantu mengurangi tekanan darah sistolik sebesar 3,8 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 1,5 mmHg pada orang dewasa yang sehat. Sementara, pada orang dewasa dengan tekanan darah tinggi, suplemen vitamin C dapat mengurangi tekanan darah sistolik sebesar 4,9 mg dan tekanan darah diastolik sebesar 1,7 mmHg. Sayangnya, belum diketahui secara pasti apakah efek ini bertahan dalam jangka panjang atau tidak.

4. Mencegah kekurangan zat besi

Zat besi memiliki beragam fungsi penting dalam tubuh, terutama untuk membuat sel darah merah dan mengangkut oksigen. Suplemen vitamin C pun dipercaya dapat meningkatkan penyerapan zat besi sehingga mencegah Anda kekurangan nutrisi tersebut. Bahkan faktanya, mengonsumsi 100 mg vitamin C bisa meningkatkan penyerapan zat besi sekitar 67%. Hal ini juga dapat membantu mengurangi risiko anemia pada orang yang rentan kekurangan zat besi.

5. Menurunkan kolesterol

Analisis dari 13 studi menemukan bahwa mengonsumsi suplemen vitamin C secara signifikan mampu mengurangi kolesterol jahat LDL sebesar 7,9 mg/dL dan trigliserida darah sebesar 20,1 mg/dL. Hal ini membuat risiko Anda terkena penyakit jantung menjadi berkurang, sebab orang yang memiliki kadar kolesterol LDL dan trigliserida yang tinggi lebih berisiko terkena penyakit tersebut.Bahkan menurut analisis dari 9 studi, orang yang setidaknya mengonsumsi 700 mg suplemen vitamin C setiap hari memiliki risiko penyakit jantung 25% lebih rendah daripada orang yang tak mengonsumsinya.

6. Melindungi daya ingat dan kemampuan berpikir

Rendahnya kadar vitamin C telah dikaitkan dengan gangguan kemampuan berpikir dan mengingat. Beberapa penelitian pun menunjukkan bahwa orang yang mengalami demensia memiliki kadar vitamin C dalam darah yang lebih rendah. Sementara, asupan vitamin C yang tinggi telah terbukti memberi efek perlindungan terhadap daya ingat dan kemampuan berpikir seiring bertambahnya usia.

7. Mencegah gout (asam urat)

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa vitamin C dapat membantu mengurangi kadar asam urat dalam darah sehingga melindungi Anda dari serangan gout. Orang yang menderita gout akan mengalami peradangan pada sendi sehingga timbul pembengkakan dan rasa nyeri yang hebat.Sebuah studi yang melibatkan sekitar 40 ribu pria sehat selama 20 tahun menemukan bahwa orang yang mengonsumsi suplemen vitamin C memiliki risiko asam urat 44% lebih rendah daripada yang tidak mengonsumsinya. Selain itu, analisis dari 13 studi juga menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen vitamin C selama 30 hari secara signifikan dapat mengurangi kadar asam urat dalam darah daripada plasebo.